Bersukacita Di Masa Sukar
Posted by Sibirong on March 18th 2019, 6:23:59 PM

"Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku". ~ Habakuk 3:18

Setiap kali teman saya tidak menjawab panggilan telepon, ada mesin perekam suara yang meminta saya meninggalkan pesan. Di penghujung rekaman suaranya, ada pesan bernada riang, “Jadikan hari ini luar biasa!” Saat merenungkan kata-kata itu, saya menyadari bahwa kita tidak berkuasa menjadikan setiap hari “luar biasa”, karena adakalanya keadaan memang terlalu berat. Namun, jika mau melihat lebih dalam, bisa jadi saya akan menemukan sesuatu yang baik dan indah di hari itu, entah keadaan sedang baik-baik saja atau tidak.

Habakuk juga mengalami situasi yang tidak mudah. Sebagai nabi, Habakuk telah ditunjukkan Allah tentang hari-hari mendatang ketika tanaman maupun ternak—yang dijadikan sumber penghidupan banyak orang—tidak menghasilkan bahan makanan (Habakuk 3:17). Tidak cukup sekadar optimis untuk menghadapi masa-masa sukar yang akan datang. Sebagai sebuah bangsa, Israel akan mengalami masa kelaparan yang parah. Habakuk didera ketakutan yang sangat besar hingga ia gemetar dan menjadi lemah (Habakuk 3:16).

Meskipun demikian, Habakuk berkata bahwa ia akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah (Habakuk 3:18). Dia menyatakan harapannya di dalam Allah yang akan memberinya kekuatan untuk berjalan melewati masa-masa sulit (Habakuk 3:19).

Terkadang kita harus melewati masa-masa yang sangat sulit dan berat. Namun, apapun kehilangan yang kita alami, apapun keinginan kita yang kandas, seperti Habakuk, kita dapat tetap bersukacita dalam hubungan kita dengan Allah yang Maha Pengasih. Bahkan ketika kita merasa tidak memiliki apa-apa lagi, Dia tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kita (Ibrani 13:5). Dia yang memberi kegembiraan dan sukacita kepada orang yang bersedih dan berkabung adalah alasan utama kita untuk bersukacita. — Kirsten Holmberg