"Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku" ~ Yohanes 10:27

Nats ini adalah jawaban Tuhan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang bertanya kepadaNya di Bait Allah. Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami. Jawaban Tuhan Yesus: Aku sudah mengatakannya kepadamu tetapi kamu tidak percaya karena kamu bukan domba-dombaku dan diteruskan dengan mengatakan: ”domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”.

Pernyataan Tuhan Yesus menyangkut tiga hal yakni:

1. Domba-dombaNya mengenal suaraNya, 
2. Yesus mengenal mereka atau domba-dombaNya, 
3. Domba-domba mengikut Dia. 

Yang bukan dombaNya tidak memenuhi 3 kriteria itu.

Setiap domba Tuhan Yesus dikenal secara istimewa. Yesus menghargai domba-dombaNya karena Allah Bapa mempercayakan domba-domba kepadaNya. Bahkan Yesus sangat menghargai domba-dombaNya sebagai pemberian dari Allah Bapa.

Yesus mengatakan: “Dan mereka mengikut Aku”. Mengikut Aku berarti domba-dombaNya itu “mengikuti” teladan yang ditinggalkanNya bagi domba-domba. Berarti domba-domba meneladani apa yang dilakukan Gembala. Domba-domba menaati perintah-perintahNya. Domba-domba mengikut Dia karena kasih, ditarik oleh kepribadianNya yang mulia. Domba-domba mengikut Dia untuk mengenal Dia lebih lebih dalam.

Apa yang disampaikan Yesus dalam nats ini sekarang diperhadapkan kepada kita. Bukankah kita mengatakan bahwa kita adalah domba-domba Tuhan Yesus? Yesus adalah gembala yang baik, gembala Agung bagi kita yang mencukupkan segala yang perlu bagi kita. Bahkan Yesus telah menganugerahkan keselamatan secara cuma-cuma kepada kita.

Sebagai domba, kita harus senang mendengar Dia karena apa yang dikatakanNya adalah roh dan hidup. Kita sangat rindu untuk mendengar suara Tuhan Yesus. Kita menolak mendengar suara-suara dunia ini yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Menjadi kebutuhan utama kita mendengar Firman Tuhan  dengan membaca Alkitab setiap pagi sebelum memulai aktifitas kita. Segala sesuatu yang akan dilakukan terlebih dulu disampaikan kepada Tuhan Yesus agar kehendakNya yang jadi bukan kehendak kita.

Sebagai dombaNya kita mengenal Tuhan Yesus sebagai mesias anak Allah yang Mahatinggi. Kita tidak ragu untuk mengakuinya kepada siapapun. Tuhan Yesus akan mengakui  kita sebagai dombaNya yang baik kalau kita mengutamakan kehendakNya. Kita mengikuti teladan yang telah diberikan kepada kita. Siap menyangkali diri dan memikul salib. Sebagai domba Tuhan Yesus mari lebih tekun mendengar, mengenal dan mengikuti Dia untuk menghasilkan buah yang banyak.

Doa

Tuhan Yesus, Aku adalah dombaMu. Tuntun aku untuk lebih setia mengikut Engkau melakukan kehendakMu. Amin. (RP)