Anas Urabingrum lagi-lagi menyebut dakwaan yang disusun jaksa KPK imajiner dan mengada-ngada. Hal tersebut disampaikan Anas saat membacakan nota pembelaannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Sebuah dakwaan yang diantar dengan kalimat imajiner. Kalau tidak disebut sebagai fitnah semata. Oleh sebab diawali dengan kalimat imajiner maka selanjutnya adalah sambung menyambung kalimat imajiner," kata Anas saat membacakan eksepsi atau nota keberatan di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarata, Jumat (6/6/2014).

Menurut Anas, dia telah membaca secara lengkap dakwaan terhadapnya. Tak ada satu pun kalimat yang terlewatkan. Meski demikian, ia mengaku tak memahami apa maksud dari dakwaan tersebut.

"Saya membaca dengan seksama seluruh rangkaian surat dakwaan. Tidak ada kata dan kalimat yang terlewatkan. Saya bisa mengerti kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Akan tetapi saya tidak berhasil memahami apa substansinya," tutur Anas yang mengenakan kemeja putih. 

Anas sempat menyinggung jika penetapan statusnya sebagai tersangka oleh KPK terlalu berbau settingan. Apalagi saat itu Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba memintanya fokus menjalani proses hukum.

"Termasuk mendesak saya untuk mundur sebagai ketum Demokrat," ujar Anas.