Pengacara Eggi Sudjana resmi mengundurkan diri sebagai kuasa hukum PT First Travel. Eggi mundur karena 2 bos PT First Travel, Andika Surachman dan istrinya Anniesa Desvitasari, tidak kooperatif.

"Saya mundur karena saya tidak mau membela orang yang tidak benar dan tidak jujur," ucap Eggi saat dihubungi detikcom, Kamis (17/8/2017).

Eggi menjelaskan, Andika dan Anniesa tidak mau bekerja sama dengan dirinya mengenai dana yang disimpan PT First Travel. Eggi mengaku ingin menyelamatkan para jemaah yang jadi korban penipuan tetapi malah kecewa dengan 2 orang itu.

Dia mengaku berang lantaran dana yang disimpan perusahaan tak disampaikan padanya. Menurutnya, 2 tersangka itu tidak memiliki niat baik untuk mengembalikan dana jemaah.

"Kita punya komitmen mau berangkatkan atau me-refund dengan uang yang diminta, kalau dana saja nggak tahu di mana, bagaimana saya mau bantu," ujarnya.

Dia juga meminta polisi untuk mengembalikan barang-barang yang disita dari pasutri tersebut. Barang-barang yang sudah disita disarankan Eggi untuk dikembalikan untuk membayar jumlah ganti rugi yang dialami para jemaah.

"Mulai hari ini saya tidak ada lagi pertanggungjawaban kepada Andika dan Anniesa karena mereka tidak kooperatif dengan saya," ucapnya.

Kata Eggi, Andika sempat menyuruh Eggi menanyakan langsung ke pengacara internal First Travel bernama Deski. Ia menyebut Deski mengetahui di mana uang tersebut karena Deski merupakan pengacara First Travel dari awal. 

"Deski itu antara lain," ujarnya.

Ia merasa kesal karena kliennya tidak terbuka. Bahkan, Eggi merasa disuruh pasang badan menghadapi polisi dan media. 

"Segala sesuatunya itu bisa terjadi. Sebab kalau benar-benar ia mau tanggung jawab, ngomong dong ke saya. Bang ini uangnya ada, tolong dong abang begini-begini. Itu enggak ada. Masa saya jadi padang badan di depan kalian," ujarnya. 

Eggi mengaku malu karena sering di-bully membela First Travel yang menipu dan menggelapkan dana umrah. Dia mengaku hingga sekarang belum dibayar Andika.

"Bukan nggak dibayar. Belum dibayar. Secara profesional sudah di-bully banyak orang nggak dibayar. Buat apa," ujarnya.